Tak hanya panorama alamnya yang indah, makanan khas Bulukumba juga memiliki cita rasa dan jenis yang beraneka ragam. Mulai dari jajanan tradisional, cemilan hingga makanan berat.
Kabupaten Bulukumba adalah salah satu kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan. Letaknya berada di ujung selatan jazirah pulau Sulawesi.
Daerah yang terletak sekitar 4 jam dari Kota Makassar ini memiliki penduduk beragam suku, yakni Bugis, Makassar dan Kajang. Karena itu sebagian besar kuliner dan makanan yang ada di Bulukumba ini dipengaruhi dari ketiga kultur budaya tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berkunjung ke Kabupaten Panrita Lopi ini, tentu belum lengkap jika belum mencicipi aneka kuliner dan makanan khasnya. Sembari itu, juga menjelajah topografi alam dan wisata yang indah.
Nah, buat kamu yang penasaran dengan makanan khas Bulukumba, berikut ini ulasannya dirangkum detikSulsel dari berbagai sumber:
Makanan Khas Bulukumba
Makanan khas Bulukumba khususnya banyak dipengerahui oleh ketiga suku yang ada di daerah tersebut. Yakni Suku Bugis, Makassar dan Suku Kajang yang merupakan suku asli yang ada di Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba.
Di Bulukumba sendiri, pengunjung bisa mencicipi beragam kuliner tradisional khas Bugis dan Makassar. Di mana makanan tersebut tersebar dan dapat ditemui di berbagai daerah yang ada di Sulawesi Selatan.
Namun jika berbicara makanan khas asli Bulukumba, setidaknya ada 4 jenis makanan yang termasuk di dalamnya. Berikut 4 jenis makanan khas Bulukumba tersebut.
1. Dumpi Eja
Dumpi eja merupakan makanan tradisional khas Suku Kajang di Bulukumba. Makanan ini hanya ada di Bulukumba dan tidak ditemukan di daerah lain.
Kue ini dibuat dari beras ketan yang dicampur dengan gula merah. Karena itu disebut dengan Dumpi Eja yang artinya kue merah.
Tekstur kue ini cukup lembut dan kenyal. Ketika dikunyah rasa manis dari gula merah seketika memenuhi mulut. Karena itu kue ini cocok disantap bersama dengan kopi hitam ataupun teh hangat.
Bagi masyarakat Kajang, kue Dumpi Eja ini merupakan kue wajib yang harus ada dalam setiap upacara atau kegiatan adat. Bahkan dalam pesta pernikahan, kue ini dijadikan sebagai salah satu hantaran mempelai pria untuk pasangan wanitanya.
Makna filosofis dari kue Dumpi Eja yang manis ini menjadi doa untuk kedua mempelai agar mempersatukan perasaan manis dalam ikatan kasih sayang.
Sementara bagi mereka yang masih gadis ataupun lajang, ketika berkunjung ke sebuah acara pesta pernikahan pun diwajibkan untuk mencicip kue Dumpi Eja ini. Hal ini agar mereka enteng jodoh dan cepat menikah.
2. Juku Karra' atau Juku Tapa
Makanan khas Bulukumba lainnya yang wajib dicoba adalah juku karra' atau juku tapa. Sajian ini berbahan dasar ikan yang diasap.
Juku dalam bahasa Makassar berarti ikan. Karra' berarti "mengiris" atau memotong, sementara tapa berarti dibakar atau diasap.
Karena itulah makanan ini disebut sebagai juku karra' (ikan iris) atau juku tapa (ikan asap).
Proses pengasapan dari ikan ini memakan waktu yang sangat panjang, yakni hingga 12 jam. Sehingga daging betul-betul matang dan warna nya menjadi kecoklatan.
Sentra pembuatan ikan asap ini ada di Saukeng, Kecamatan Herlang. Sekitar 40 km ke arah timur kota Bulukumba.
Untuk menikmati hidangan juku karra' atau juku tapa ini sudah tersedia di berbagai tempat dan warung yang ada di Bulukumba. Harga satu iris cukup terjangkau yakni sekitar Rp 10.000 saja.
3. Jagung Marning
Jagung marning adalah sebuah produk cemilan olahan jagung khas Bulukumba. Produk ini bahkan menjadi oleh-oleh wajib bagi mereka yang berkunjung Bulukumba.
Sesuai namanya, jagung marning ini dibuat dari bahan jagung yang digoreng. Teksturnya renyah dan sangat garing.
Cita rasa jagung marning ini beraneka ragam, ada yang gurih, asin, pedas hingga manis. Selain itu, beberapa cita rasa lain sengaja ditambahkan untuk menarik pelanggan.
Untuk mendapatkan jajanan Jagung Marning ini pun tidak sulit. Khususnya di sepanjang jalan Melati, Kota Bulukumba berjejer pedagang yang menjajakannya.
Harga yang dibandrol untuk sebungkus Jagung Marning ini pun sangat terjangkau. Mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 10.000 saja.
4. Kue Uhu-uhu
Kue uhu-uhu khas Bulukumba sekilas mirip dengan kue bannang-bannang yang ada di Kabupaten Bone ataupun Sinjai atau nennu-nennu di Kabupaten Soppeng. Namun bentuk dan cita rasanya sedikit berbeda.
Kue uhu-uhu ini terbuat dari adonan beras ketan yang dibuat menyerupai jaring-jaring. Selanjutnya adonan tersebut digoreng hingga krispy dan dilumuri dengan gula merah.
Yang membedakan dengan kue bannang-bannang dan nennu-nennu adalah teksturnya yang sedikit basah. Sementara bannang-bannang atau Nennu-nennu agak lebih garing.
Meskipun teksturnya lebih basah, kue ini tetap renyah saat dikunyah. Cita rasa dari kue ini manis khas gula merah.
Untuk mendapatkan kue tradisional ini pun tidak sulit. Pasalnya kue ini banyak dijajakan di pasar-pasar tradisional yang ada. Harganya pun sangat murah berkisar antara Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per biji.
Kuliner Lain yang Bisa Dinikmati di Bulukumba
Selain makanan khas asli Bulukumba di atas, di daerah berdiamnya masyarakat adat Kajang ini juga tersedia berbagai kuliner Bugis-Makassar yang bisa dicicipi. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Bolu Peca
Bolu merupakan salah satu penganan yang cukup digemari di kalangan masyarakat Bugis. Tak terkecuali di Kabupaten Bulukumba.
Di sini terdapat olahan bolu peca yang sangat menarik untuk dijajal. Bahkan makanan ini juga wajib ada di setiap acara pesta atau hajatan yang dilakukan.
Bentuk bolu peca ini mirip bolu Bugis pada umumnya. Teksturnya lembut dan manis. Yang sedikit berbeda ada pada toppingnya yang dilumuri campuran gula merah dan vanili cair.
Topping tersebut kemudian dibiarkan hingga meresap dan menyatu dengan bolu. Dari bahan tersebut sudah bisa tergambar jika cita rasa dari kue ini manis legit.
2. Barongko
Seperti pada daerah Sulawesi Selatan lainnya, di Bulukumba juga terdapat kue lezat barongko. Kue ini memang digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Sulawesi Selatan.
Barongko terbuat dari pisang kepok matang yang dihaluskan dan diolah dengan tepung, gula serta telur. Selanjutnya adonan tersebut dibungkus dengan daun pisang dan dikukus hingga matang.
Rasa legit, lembut dan manis menjadi ciri utama dari hidangan kue barongko ini. Penganan ini sangat cocok dinikmati di sore hari sebagai hidangan.
3. Bandang-bandang
Kuliner Bugis lainnya yang juga terdapat di Bulukumba adalah bandang-bandang. Penganan ini merupakan kue basah yang umum disukai oleh masyarakat Sulawesi Selatan.
Bandang-bandang ini terbuat dari pisang yang dimasak. selanjutnya pisang tersebut dibungkus dengan adonan tepung lalu dibungkus lagi dengan daun pisang.
Makanan ini sangat cocok disantap bersama dengan teh hangat. Dan menjadi hidangan nikmati di pagi atau sore hari.
4. Coto Kuda
Tak hanya di Jeneponto, di Bulukumba juga ada coto kuda. Bagi pengunjung yang sedang bertandang ke Bulukumba juga bisa mencicipi nikmati hidangan coto dari daging kuda ini.
Jika di Makassar umumnya coto terbuat dari daging dan jeroan sapi, maka di Bulukumba lebih banyak coto kuda. Hal ini lantaran daerah ini lebih dekat dengan Jeneponto sebagai sentra peternakan kuda.
Rasa dari coto kuda ini pun konon lebih gurih dan 'nendang' di banding coto daging sapi. Selain itu, menyantap coto kuda ini dipercaya memiliki sejumlah khasiat yang baik bagi kesehatan.
5. Kapurung
Kapurung adalah makanan berbahan dasar sagu yang mirip papeda. Makanan ini lebih dikenal berasal dari daerah Luwu yang memang banyak produksi sagu.
Tetapi di Bulukumba pun ada kapurung. Namun, kapurung yang ada di daerah ini sedikit berbeda dan sudah dimodifikasi sedemikan rupa agar sesuai dengan lidah masyarakat setempat.
Sagu yang dicampur dengan kuah khas dicampur dengan berbagai sayuran seperti bayam, kangkung, jagung dan sebagainya. Selain itu biasanya juga ditambahkan dengan isian daging dan seafood seperti udang.
6. Barobbo
Selain Kapurung ada juga makanan berkuah lainnya yang terdapat di Bulukumba yakni Barobbo. Makanan ini juga sangat terkenal dan digemari oleh masyarakat Bugis di Bulukumba.
Barobbo adalah makanan yang terbuat dari bahan dasar jagung. Penampakannya sekilas mirip bubur namun isiannya cukup berbeda.
Bahan dasar jagung tersebut kemudian dicampur juga dengan berbagai sayuran dan isian daging. Ada pula yang mencampurnya dengan ikan teri dan kacang goreng.
(edr/alk)